UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN SIRUP DAGING BUAH PALA (Myristica fragrans) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus Aureus

Tanaman Pala (Myristica fragrans) merupakan tanaman rempah yang berasal dari Kepulauan Banda Maluku Utara yang memiliki nilai ekonomis yang terletak pada buahnya yaitu fuli dan biji sedangkan daging buahnya masih terbatas dalam pemanfaatannya dan banyak terbuang sebagai limbah. Padahal daging buah pala mengandung senyawa folin berupa pektin, flavonoid, alkaloid, saponin, terpenoid dan minyak atsiri yang dapat digunakan sebagai antibakteri.

Penelitian ini menggunakan sediaan sirup daging buah pala untuk diuji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dengan 3 formulasi sirup yang memiliki perbandingan gula dan sari daging pala yaitu F1 (2:1), F2 (2:1,5), F3 (2:2) dan dilakukan pengujian menggunakan metode Paper Disk. Sebelum pengujian antibakteri dilakukan evaluasi sediaan sirup yaitu Uji organoleptis, homogenitas, viskositas, pH, dan hedonik.

Pada evaluasi sediaan sirup diketahui hanya pada uji pH yang tidak sesuai standar sediaan sirup yang baik. Sehingga sirup daging pala harus ditambah dengan air pada saat mengkonsumsinya. Pada uji aktivitas antibakteri didapat zona bening pada setiap formulasi yang menunjukkkan bahwa sirup daging buah pala dapat menghambat bakteri. Rata-rata zona hambat setiap formulasi yaitu F1(6.56 mm), F2(8.01 mm), dan F3(10.26 mm). Terjadinya penghambatan pada pertumbuhan bakteri terhadap sediaan sirup dapat membuktikan bahwa sirup daging buah pala (Myristica fragrans) memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.