UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK TUNAS BAMBU KUNING (Bambusa vulgaris Var. Striata) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus

INTISARI
Tunas Bambu Kuning (Bambusa vulgaris Var. Striata) merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai pengobatan tradisional yang dapat ditemukan di beberapa tempat seperti hutan. Tunas Bambu Kuning mengandung senyawa yang di duga memiliki aktivitas antibakteri seperti saponin dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Penelitian antibakteri ini menggunakan ekstrak Tunas Bambu Kuning dengan metode difusi kertas cakram/paper disk pada konsentrasi 1 (K1) 10%, konsentrasi 2 (K2) 20%, konsentrasi 3 (K3) 30%, dan kontrol positif menggunakan Amoxicillin. Konsentrasi tersebut digunakan untuk mengetahui aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Hasil uji ini di analisis dengan deskriptif.
Ekstrak Tunas Bambu Kuning menghasilkan zona hambatan disekitar kertas cakram dengan diameter yang berbeda-beda setiap konsentrasinya. Rata-rata diameter hambatan yang diperoleh dari masing-masing konsentrasi yaitu K1: 5,6 mm, K2: 9,3 mm, K3: 11,5 mm, K (+) : 14,4 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi terbaik pada ekstrak Tunas Bambu Kuning yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus adalah konsentrasi 3 (K3).