HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP PEMBELIAN DAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIBIOTIKA TANPA RESEP DOKTER DI WILAYAH BETUNGAN

Peresepan antibiotika di indonesia relatif tinggi dan kurang bijak menimbulkan permasalahan global bagi kesehatan, terutama terjadi resistensi. Kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat membuat adanya pembelian antibiotik secara bebas sehingga kepatuhan pengguanaan antibiotik kurang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penggunaan antibiotik di wilayah Betungan dan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap pembelian dan tingkat kepatuhan minum obat antibiotik tanpa resep dokter diwilayah Betungan.
Penelitian ini dilakukan di Apotek Betungan kota Bengkulu pada bulan februari sampai dengan april 2023. dengan jenis penelitian kuantitatif, metode yang digunakan yaitu deskriptif observasional dengan jumlah sampel 93 responden. Dengan analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat untuk mengetahui karakteristik responden dan analisis bevariat untuk mengetahui hubungan antar variabel.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik penggunaan antibiotika diwilayah Betungan dilihat dari segi umur 26-45 sebanyak 45 responden (48,38%), pendidikan sma/smk 46 responden (49,46%), pekerjaan irt/buruh 28 responden (30,10%), dengan mayoritas pembelian antibiotik terbanyak yaitu amoxicillin sebanyak 30 responden (63,82%). Terdapat hubungan positif antara tingkat pengetahuan terhadap pembelian dengan pengaruh sebesar 13.6%. Dan terdapat hubungan positif antara pengetahuan terhadap kepatuhan minum antibiotik dengan pengaruh sebesar 19,9% dengan nilai signifikansi <0,05.