Junica, Tia and Dharmayanti, Luky and Wiyati, Eka Putri (2023) IDENTIFIKASI FLAVONOID DAN UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI IN VITRO FRAKSI N-HEKSANA ANGGUR LAUT ( Caulerpa rocemosa ) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI KARAGENAN. Diploma thesis, STIKES Al-Fatah Bengkulu.
![[thumbnail of Karya Tulis Ilmiah]](http://eprints.stikesalfatah.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
TIA AINI YULI FITRI.pdf - Bibliography
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (454kB)
Abstract
Anggur laut ( Caulerpa recemosa ) merupakan salah satu jenis rumput laut dari kelas Chlorophyceae. Spesies ini dikenal dengan sebutan anggur laut karena bentuknya menyerupai buah anggur. Caulerpa racemosa mengandung berbagai macam antioksidan seperti protoklorofilide, beta karoten, dan senyawa-senyawa polifenol (flavonoid, lignin. Tannin). Penelitian ini akan dilakukan dilaboratorium fitokimia untuk melakukan identifikasi fitokimia dan dilaboratorium kimia Stikes Alfatah Bengkulu. dilaksanakan pada bulan februari sampai dengan juni 2024.
Metode pembuatan fraksi n-heksana anggur laut dengan uji pendahuluan yaitu ekstraksi dengan metode maserasi kemudian dilakukan uji parameter spesifik dan non spesifik yaitu pemeriksaan spesifik (organoleptis) dan non spesifik uji (kadar air), setelah itu dilakukan uji identifikasi fitokimia, lalu dilakukan uji kromatografi lapis tipis (KLT) setelah itu dilakukan uji anti inflamasi menggunakan hewan uji mencit jantan.
Hasil uji uji organoleptis didapatkan bau yang khas, warna hijau, bentuk kental.dan uji kadar air didapatkan kadar air pada anggur laut 13,58%. Kemudian dilakukan uji skrining fitokimia didapatkan bahwa fraksi n-heksana anggur laut positif mengandung flavonoid dan tanin. Lalu dilakukan uji kromatografi lapis tipis (KLT) pada fraksi n-heksana anggur laut didapatkan hasil positif dengan nilai Rf sampel 0,75 dan baku pembanding kuarsetin 0,78. Setelah itu dilakukan uji anti inflamasi fraksi n-heksana anggur laut didapatkan dosis 11,2 mg itu dosis yang paling baik untuk berefektivitas sebagai antiinflamasi kemudian diikuti dosis 7,4 mg dan pada dosis 3,7 mg didapatkan dosis yang paling lemah untuk berefektivitas sebagai antiinflamasi.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
Depositing User: | Siti Atiqoh |
Date Deposited: | 16 Sep 2025 04:20 |
Last Modified: | 16 Sep 2025 04:20 |
URI: | http://eprints.stikesalfatah.ac.id/id/eprint/224 |