EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PENGOBATAN DIARE DI PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU

Pengobatan diare secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu pengobatan simptomatik dan kausatif. Pada pengobatan simptomatik digunakan obat obat yang memiliki daya kerja mengurangi peristaltik langsung ke usus, sedangkan pengobatan kausatif digunakan obat obat antibiotik untuk membunuh bakteri secara langsung. Salah satu cara untuk mengobati penyakit diare adalah dengan pemberian obat antibiotik akan tetapi tidak semua diare membutuhkan antibiotik Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik untuk pengobatan diare di puskesmas Sawah lebar Kota Bengkulu
Metode Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel yang digunakan adalah resep pasien pada periode bulan Januari 2021- Desember 2023 berjumlah 52 resep. Pengambilan sampel menggunakan teknik Total Sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis datanya menggunakan analisis deskriptif
Hasil penelitian evaluasi penggunaan obat antibiotik untuk pengobatan diare di Puskesmas Sawah lebar kota bengkulu berdasarkan hasil analisis univariat didapat keseluruhan frekuensi dengan nilai Sig. <0.000, frekuensi jenis kelamin tertinggi perempuan 63%, berdasarkan umur terbanyak kisaran 25-45 tahun 81%, Penggunaan antibiotik terbanyak adalah cotrimoxazol dengan persentase 92 % dan yang paling sedikit digunakan adalah amoxicilin dengan persentase 8%. Hasil evaluasi penggunaan antibiotik untuk pengobatan diare di Puskesmas Sawah lebar kota Bengkulu dengan persentase 100% yang berkategori Gyssens IV a (Ada antibiotik yang lebih efektif) menurut panduan World Gastroenterology