PERSEPSI PASIEN TERHADAP PERAN APOTEKER DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) HASANUDDIN DAMRAH MANNA

Tuntutan pasien dan masyarakat terhadap peningkatan mutu pelayanan kefarmasian mendorong peralihan dari paradigma lama yang berfokus pada produk menjadi paradigma baru yang lebih berorientasi pada pasien, dengan filosofi pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care). Pelayanan yang semakin berkembang dan beragam menuntut apoteker untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan berinteraksi.
Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional study. Sampel digunakan sebanyak 97 pasien dihitung menggunakan rumus slovin dari 3.215 kunjungan pasien selama satu bulan. Data dikumpulkan melalui kuesioner skala Likert 1-4 menggunakan metode accidental sampling kemudian analisis data menggunakan SPSS. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sosiodemografi dan menganalisis persepsi responden terhadap peran apoteker dalam pelayanan kefarmasian.
Hasil menunjukkan pada sosiodemografi jenis kelamin responden hampir terbagi rata antara laki-laki dan perempuan dengan persentase laki-laki sebanyak 48,5% dengan usia range 31-50 tahun sebanyak 64,9%, mayoritas respon berpendidikan SMA sebanyak 58,8% dan 28,9% pekerjaan IRT dengan range penghasilan Rp 0 – Rp 500.000 sebanyak 26,8%. Pengkategorian persepsi secara keseluruhan yaitu persentase persepsi positif sebesar 93,5% responden dan persepsi negatif sebesar 6,5% responden. Dapat disimpulkan bahwa persepsi pasien terhadap peran apoteker dalam pelayanan kefarmasian di RSUD Hasanuddin Damrah Manna termasuk dalam kategori sangat baik.