GAMBARAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PENDERITA GASTROENTERITIS DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSU UMMI KOTA BENGKULU TAHUN 2019

Gastroenteritis merupakan salah satu dari sepuluh penyakit terbanyak di Instalasi Gawat Darurat RSU Ummi Bengkulu tahun 2019. Di Indonesia selama tahun 2010 sebanyak 41 kabupaten 16 propinsi melaporkan terjadi Kejadian Luar biasa (KLB) Gastroenteritis. Pemberian antibiotik merupakan salah satu upaya penyembuhan Gastroenteritis, namun terapi pengobatan tersebut dilakukan hanya untuk manifestasi klinik tetertentu saja seperti gastroenteritis yang disertai dengan gejala diare dengan feses berlendir dan atau berdarah, juga disertai demam dalam waktu semingguan. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat gambaran penggunaan antibiotik pada penderita gastroenteritis di Instalasi Gawat Darurat RSU Ummi Bengkulu tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode dekriptif kuantitatif dan data yang diambil adalah data sekunder dari rekam medis pasien yang didiagnosa gastroenteritis di Instalasi Gawat Darurat RSU Ummi Bengkulu tahun 2019. Metode pengambilan sampel dengan jenuh sampling. Sampel penelitian terdiri dari 80 pasien penderita Gastroenteritis Hasil penelitian ini menunjukkan persentase penggunaan antibiotik pada penderita gastroenteritis di Instalasi Gawat Darurat RSU Ummi Bengkulu tahun 2019 sebanyak 21%, sedangkan antibiotik yang paling banyak digunakan adalah golongan Sefalosporin sebesar 6,25%, kemudian aminoglikosida 5%, Quinolon 3,75%, sulfonamid+trimetroprim 3,75%, metronidazole 2,50%. Penggunaan antibiotik pada penderita gastroenteritis di Instalasi Gawat Darurat RSU Ummi Bengkulu tahun 2019 dapat disimpulkan cukup rendah.

Kata Kunci : Gastroenteritis, Antibiotik, RSU Ummi Bengkulu