PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI SABUN CAIR MINYAK ATSIRI SERAI WANGI (Cymbopogon sp) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus

Serai wangi (Cymbopogon sp) mengandung senyawa minyak atsiri, saponin, polifenol dan flavonoid yang bersifat sebagai antibakteri. Pemanfaatan senyawa aktif serai wangi (Cymbopogon sp) diformulasikan ke dalam sediaan sabun cair antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya aktivitas antibakteri pada sabun cair minyak atsiri serai wangi (Cymbopogon sp) terhadap bakteri Staphylococcus aureus, mengetahui perbedaan aktivitas antibakteri dari semua formula sabun cair dan mengetahui Kadar Hambat Minimum.
Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram diameter 6 mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini dibagi menjadi 4 bagian dalam 1 cawan petri yaitu F0 (0%), Fx (10%), Fy(10%), P (sabun pembanding Herborist® dipasaran), kemudian di inkubasi selama 2x24 jam pada suhu 37º C. Zona bening diukur disbanding dengan standar katogori peghambat.
Hasil penelitian menunjukan sabun cair minyak atsiri serai wangi (Cymbopogon sp) memiliki aktivitas antibakteri pada Staphylococcus aureus, F0 didapat rata-rata daya hambat sebesar 9,08 mm, Fx didapatkan rata-rata daya hambat sebesar 13,28 mm. Fy didapatkan rata-rata daya hambat terbaik sebesar 14,1 mm. Sedangkan sabun pembanding didapatkan rata-rata daya hambat sebesar 9,66 mm.
Kata Kunci : Sabun Cair Minyak Atsiri, Antibakteri , Staphylococcus aureus